Asal -Usul Lem/Perekat
Konon lem sudah ada sejak tahun 4000 SM.Pada situs dari zaman prasejarah di temukan jenazah bersama makanan dalam tempat keramik pecah, yang di rekatkan kembali dengan resin dari getah pohon. Di kuil Babilonia pun di temukan sejumlah patung dengan biji mata dari gading yang di tempelkan dengan tar di rongga mata. Ini bukti “ lem” tar mampu bertahan selama 6.000 tahun.
Namun, referensi tertulis pertama tentang cara membuat dan memakai lem baru muncul tahun +/- 2000 SM. Sejumlah lukisan dinding menampilkan secara mendetail proses pemakaian lem pada kayu.Berbagai benda seni dan perabot dari makam para Firaun Mesir menampilkan peran lem binatang sebagai perekat atau pelapis.
Ditahun 1-500, semenjak Romawi dan Yunani mengembangkan seni pernis dan pelapisan kayu, makin berkembang pembuatan lem dari binatang dan ikan.Bangsa Romawilah yang pertama kali memanfaatkan tar dan lilin lebah untuk mendempul papan di perahu dan kapal.Pada masa ini pula di temukan lem baru, yakni lem putih telur.Lucunya lem ini mengandung bahan alami seperti darah, tulang, kulit, susu, keju, sayuran dan biji-bijian.
Perubahan penomenal sejarah lem terjadi tahun 1700-an, saat berdiri pabriki lem komersial pertama di Belanda yang memproduksi lem binatang.Setengah abad kemudian paten pertama di keluarkan di Inggris untuk lem dari ikan.Dengan cepat di susul terbitnya sejumlah paten untuk lem berbahan karet alam, tulang hewan, ikan, kanji, dan kasein.Sedangkan pabrik pengolahan lem berbahan itu mulai banyak berdiri di AS tahun 1900-an.
Pengaruh revolusi industri tampak dengan ditemukannya bahan dasar baru lem, yakni plastik.Tahun 1920-1940-an plastik dan karet sintetis mulai diproduksi.Maka, lem pun menjadi kuat, lentur, cepat menempel, tahan terhadap suhu dan bahan kimia.
(sumber,int jan 01)
Namun, referensi tertulis pertama tentang cara membuat dan memakai lem baru muncul tahun +/- 2000 SM. Sejumlah lukisan dinding menampilkan secara mendetail proses pemakaian lem pada kayu.Berbagai benda seni dan perabot dari makam para Firaun Mesir menampilkan peran lem binatang sebagai perekat atau pelapis.
Ditahun 1-500, semenjak Romawi dan Yunani mengembangkan seni pernis dan pelapisan kayu, makin berkembang pembuatan lem dari binatang dan ikan.Bangsa Romawilah yang pertama kali memanfaatkan tar dan lilin lebah untuk mendempul papan di perahu dan kapal.Pada masa ini pula di temukan lem baru, yakni lem putih telur.Lucunya lem ini mengandung bahan alami seperti darah, tulang, kulit, susu, keju, sayuran dan biji-bijian.
Perubahan penomenal sejarah lem terjadi tahun 1700-an, saat berdiri pabriki lem komersial pertama di Belanda yang memproduksi lem binatang.Setengah abad kemudian paten pertama di keluarkan di Inggris untuk lem dari ikan.Dengan cepat di susul terbitnya sejumlah paten untuk lem berbahan karet alam, tulang hewan, ikan, kanji, dan kasein.Sedangkan pabrik pengolahan lem berbahan itu mulai banyak berdiri di AS tahun 1900-an.
Pengaruh revolusi industri tampak dengan ditemukannya bahan dasar baru lem, yakni plastik.Tahun 1920-1940-an plastik dan karet sintetis mulai diproduksi.Maka, lem pun menjadi kuat, lentur, cepat menempel, tahan terhadap suhu dan bahan kimia.
(sumber,int jan 01)
<< Home